Menurut Catur Frengky di Jakarta
Kesehatan keluarga perlu didukung peran aktif seluruh anggota keluarga.
Seseorang yang menerapkan pola hidup sehat kemungkinan besar berasal
dari keluarga yang menerapkan pola serupa. Meski semua berperan penting
untuk membangun kesehatan keluarga, namun faktanya ibu memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan kualitas kesehatan keluarga.
Dalam sebuah keluarga, secara tradisional peran ayah adalah menyediakan kebutuhan fisik sehari-hari (provider) seperti rumah, makanan, dan sebagainya. Sementara peran ibu adalah mengatur kebutuhan tersebut dan menyediakan dukungan emosional kepada pasangan dan anak-anak.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pembagian peran dalam
keluarga kini tidak lagi setegas dahulu. Kini, para ayah pun dituntut
untuk terlibat dalam pengasuhan anak dan para ibu juga dapat bekerja
untuk membantu penyediaan kebutuhan keluarga.
Meski demikian, tanpa mengesampingkan peran ayah, dalam hal pembentukan kebiasaan, gaya hidup, dan dinamika keluarga, harus diakui jika ibu memiliki andil yang besar. Dalam hal menjaga kesehatan keluarga, contohnya, ibu memiliki peran vital.
Hal itu memang tampak sederhana, tapi terbukti sangat membantu menjaga kesehatan keluarga. Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa pola hidup bersih yang diterapkan di dalam rumah tangga dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit infeksi secara signfikan.
Peran ibu sebagai penyedia asupan yang sehat ini memang begitu penting. Tanpa makanan sehat yang diolah dengan baik, kepala keluarga mungkin tidak dapat fokus bekerja. Tanpa makanan yang kaya akan zat gizi, anak-anak tidak akan tumbuh dengan optimal.
Ibu juga berperan dalam deteksi dini berbagai penyakit dalam keluarga. Dapat dikatakan, ibu adalah “dokter” bagi anggota keluarganya. Saat salah satu anggota keluarga sakit, secara otomatis ibu akan melakukan pertolongan awal untuk mengurangi keluhan.
Ibu juga yang akan menyediakan makanan untuk membantu proses pemulihan. Saat berkonsultasi ke fasilitas kesehatan pun, ibu yang akan menjadi rekan dokter dan perawat dalam menangani kondisi anggota keluarganya yang sakit.
Dalam sebuah keluarga, secara tradisional peran ayah adalah menyediakan kebutuhan fisik sehari-hari (provider) seperti rumah, makanan, dan sebagainya. Sementara peran ibu adalah mengatur kebutuhan tersebut dan menyediakan dukungan emosional kepada pasangan dan anak-anak.
Baca Juga
Meski demikian, tanpa mengesampingkan peran ayah, dalam hal pembentukan kebiasaan, gaya hidup, dan dinamika keluarga, harus diakui jika ibu memiliki andil yang besar. Dalam hal menjaga kesehatan keluarga, contohnya, ibu memiliki peran vital.
Peran ibu dalam kesehatan keluarga
Ibu yang menentukan menu makanan keluarga, memilih bahan makanan yang kaya zat gizi, dan mengolahnya menjadi makanan untuk dapat disantap seluruh keluarga. Sepanjang proses pengolahannya, ibu harus membersihkan bahan makanan sebelum diolah, memastikan agar selalu mencuci tangan sebelum memasak, dan mengetahui cara penyimpanan yang baik agar makanan tak mudah dijangkiti kuman penyakit.Hal itu memang tampak sederhana, tapi terbukti sangat membantu menjaga kesehatan keluarga. Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa pola hidup bersih yang diterapkan di dalam rumah tangga dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit infeksi secara signfikan.
Peran ibu sebagai penyedia asupan yang sehat ini memang begitu penting. Tanpa makanan sehat yang diolah dengan baik, kepala keluarga mungkin tidak dapat fokus bekerja. Tanpa makanan yang kaya akan zat gizi, anak-anak tidak akan tumbuh dengan optimal.
Ibu juga berperan dalam deteksi dini berbagai penyakit dalam keluarga. Dapat dikatakan, ibu adalah “dokter” bagi anggota keluarganya. Saat salah satu anggota keluarga sakit, secara otomatis ibu akan melakukan pertolongan awal untuk mengurangi keluhan.
Ibu juga yang akan menyediakan makanan untuk membantu proses pemulihan. Saat berkonsultasi ke fasilitas kesehatan pun, ibu yang akan menjadi rekan dokter dan perawat dalam menangani kondisi anggota keluarganya yang sakit.
1 dari 2 halaman
Peran ibu dalam pengasuhan anak
Dalam hal pengasuhan anak, ibu yang umumnya lebih sering bersama mereka. Ibu berperan dalam memberikan stimulasi untuk perkembangan anak, mulai dari stimulasi motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan sosialnya. Anak yang secara konsisten diberikan stimulasi tepat sesuai usianya, tentu akan mencapai potensi tumbuh kembangnya secara optimal.Selain itu, ibu juga menjadi sosok yang mengenalkan dan menanamkan kebiasaan hidup sehat pada anak seperti kebiasaan mencuci tangan, mandi, olahraga, dan sebagainya. Kebiasaan yang terbentuk di keluarga akan dibawa oleh anak hingga ia dewasa.
Sebagai contoh, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa anak yang dibesarkan dalam keluarga dengan orang tua perokok akan cenderung menjadi perokok dibandingkan mereka yang tumbuh dalam keluarga non-perokok. Penelitian lain dalam hal aktivitas fisik menunjukkan bahwa ibu adalah sosok utama yang mendorong anak melakukan olahraga dan menjadikannya kebiasaan.
Mengingat perannya yang sangat penting dalam sebuah keluarga, maka ibu harus dalam kondisi sehat, baik secara fisik maupun mental. Bila ibu jatuh sakit, kemungkinan besar keluarga akan timpang.
Seorang ibu pun harus dibekali dengan pengetahuan dan wawasan yang baik. Berbekal pengetahuan tersebut, ibu akan semakin mampu mengambil keputusan yang tepat dan merawat keluarganya dengan semakin baik.
Jadi, jangan pernah menganggap remeh peran ibu dalam menjaga dan merawat kesehatan keluarga. Tanpa ibu yang sehat, tidak akan ada keluarga sehat. Bagi para ibu, jadilah penopang keluarga yang tangguh dan cerdas karena ibu berperan penting dalam masa depan keluarga bahkan bangsa ini.