B. Definisi
1.
Pengertian
Memandikan
Memandikan
adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara menyiram, merendam
diri dalam air
(Choirunisa, 2009, p.59).
Dalam
minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu
sore hari cukup dibersihkandari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak
langsung memandikan bayi etelah menyusu, sedang lapar atau mengantuk untuk
menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget.Tujuan dari memandikan bayi
untuk membersihkan tubuh bayi
(Huliana, 2003,p.83).
2.
Definisi Bayi
Bayi
merupakan makluk yang sangat peka dan halus
(Choirunisa, 2009, p.59).
Memandikan
bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan
cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai
(Choirunisa,
2009, p.59).
a.
Kapan sebaiknya memandikan bayi
verniks, suatu zat yang menyerupai lilin yang
menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan terserap ke dalam kulit karena ini
merupakan pelembab yang luar biasa. Jika rambut bayi perlu dicuci, gunakan air
dan sisir saja untuk mengangkat kotoran. Anda dapat membersihkan bagian atas
dan bawah bayi anda dalam beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas
(organic jika memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya (hati-hati
di sekitar area halus sekitar mata) dan area popok. Ini memungkinkan kulit bayi
anda menyesuaikan diri dengan dunia luar. Kemudian, jika anda memandikan bayi,
peganglah dengan lembut di dalam air, dua atau tiga kali seminggu.
(Parker catharinr. 2008)
C. Apa
yang sebaikya digunakan untuk
membersihkan bayi
Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata
bayi anda menjadi lengket, gunakan kapas yang direndam di dalam air matang yang
sudah didinginkan untuk membersihkan bagian tersebut. dengan lembut sekah
matanya dengan gerakan dari dalam keluar, dengan menggunakan beberapa lembar
kapas baru untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas untuk menyekabagian luar
telinnga dan hidung
(Parker catharinr. 2008)
D. Peralatan
Memandikan Bayi
Menyiapkan Keperluan Mandi
Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009, p.59) salah
satu kebutuhan bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan
bayipun ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar
acara memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan
bayi kedinginan.
Berikut ini daftar
lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
a)
Meja mandi khusus
b)
Handuk mandi
c)
Popok atau handuk bersih untuk alas
mandi
d)
Waslap 2
e)
Kapas lembab di tempatnya
f)
Kapas kering di tempatnya
g)
Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud)
h)
Baby oil
i)
Sabun
j)
Bedak
k)
Tempat pakaian kotor
l)
Perlengkapan pakaian bayi
m)
Pakaian untuk ganti
n)
Perlak dan alasnya
o)
waskom / ember berisi air hangat
p)
Alkohol dan kasa steril untuk merawat
tali pusat
q)
celemek
(Hidayat
aziz. 2009)
E.
PROSEDUR PELAKSANAAN MEMANDIKAN BAYI
§ Siapkan
keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas, seperti sabun,
sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan kapas untuk membersihkan mata, handuk,
popok, dan pakaian bersih dan air hangat
§ Cuci
tangan dan pakai celemek
§ Menutup
pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi
§ Memeriksa
air:
Periksalah
suhu air dengan siku atau bagian dalam pergelangan tangan. Air tidak boleh
terlalu panas atau terlalu dingin.jika anda ingin memeriksa air dengan
thermometer, suhu sebaiknya 290C .
§ Buka
pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ketempat kotor
§ Bersihkan
bokong dengan kapas bila bayi BAB
§ Angkat
bayi dari tempat tidur : Tangan kanan memegang kaki, tangan kiri masuk melalui
kuduk, kemudian menuju ke ketiak
§ Masukkan
bayi dalam baskom berisi air hangat
§ Bayi
masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang kepala dan bahu kiri bayi
dengan tangan memegang lengan kiri bayi dan tangan kanan mengangkat bokong,
kepala berada di atas air.
§ Dengan
menggunakan kapas depper / sisi handuk, seka mata menggunakan kapas lembab
dengan cara menghapus dari bagian dalam ke arah luar. Setiap mengusap kapas
harus diganti
§ Telinga
bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas harus diganti
§ Cuci
muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun. setelah itu keringkan dengan
handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut handuk) Boleh menggunakan sabun tetapi
hati-hati karena sabun dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit bayi
§ Mulailah
membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.
§ Kemudian
kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun kemudian bersihkan dengan
waslap sampai bersih.
§ Bersihkan
dengan washlap bersabun pada area kepala dengan gerakan memutar, leher, ketiak,
badan, sela paha, dan sela bokong bayi hingga rata,
§ Bagian
punggung dibersihkan dengan menggnti tangan kiri, dan bayi dengan bagian muka
bersandar pada lengan kanan dengan waslap basah sampai bersih, lihat
daerah-daerah lipatan jangan ada yang tersisa.
§ Bokong,
perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah kontaminasi karena
daerah ini paling kotor.
§ Angkat
bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke dalam bak mandi.
§ Letakkan
kembali bayi diatas meja dengan alas handuk
§ Kepala,
badan dan anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan waslap yang satunya (yang
belum kena sabun) dengan menggunakan tangan kanan
§ Keringkan
dengan handuk sampai ke sela- sela badan, Keringkan kepala bayi diatas meja
dengan gerakan memutar. Gosok kepala dengan baby oil bila ada kotorannya, beri
minyak telon, baby oil dan talk
§ Bila
tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat
§ Pakaikan
pakaian bayi
§ Bersihkan
telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut disisir
§ Bila
kuku panjang, potong kuku
§ Bungkus
bayi dengan selimut
§ Bereskan
tempat tidur dan alat
§ Cuci
tangan
Waktu
yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur, karena dapat
membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari memandikan bayi sebelum
atau setelah makan karena perut bayi yang tertekan akan membuatnya muntah.
(Parker
catharinr. 2008)
F.
Dampak
positif dan Dampak Negatif Memandikan Bayi
Keuntungan
memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk membangun hubungan
yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang gelisah, maka mandi
dengan air hangat akan menjadi akan menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan
membantnya untuk dapat tidur dengan nyaman
(Iskarina,2008.
67).
Mandi
mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi
akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi
(Choirunisa,2009.92).
Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi
ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri
(Iskarina,2008).
Memandikan
bayi harus menggunakan air yang hangat jika menggunakan air yang dingin akan
menakutkan mereka. Gunakan bak mandi yang khusus untuk memandikan bayi, selalu
memegang bayi secara hati-hati karena bayi akan licin saat dibasahi sehingga
ibu harus memegang bayi secara kuat tetapi harus tetap dengan kelembutan untuk
menjaga bayi agar tidak celaka, jatuh, tenggelam, air juga dapat masuk kedalam
telinga bayi, jangan memandikan bayi terlalu lama karena dapat menyebabkan
perubahan suhu tubuh bayi (hipotermi) dan air juga dapat masuk lewat hidung.
(Deswani,2010,p.88).
G.
Faktor
Yang Mempengaruhi Cara Memandikan Bayi
1.
Faktor
predisposisi (Predisposing Factors)
a.
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang dapat merubah ke perilaku yang
positif(Soekanto, 2009. 5).
Tidak
semua orang tua berani memandikan bayinya sendiri, alasan mereka adalah tidak
mengerti cara memandikan bayi dengan benar. Ketidaktahuan orang tua ini
khususnya timbul dari orang tua yang tidak mau tahu bagaimana cara memandikan
bayinya malah menyerahkan bayinya kepada baby sitter atau kepada orang tua
mereka, kurangnya pengetahuan ini karena latar belakang rendahnya pendidikan
(Choirunisa, 2009.79)
b. Pendidikan
Pendidikan
berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain
menuju kearah cita – cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan
diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip
Notoadmodjo(2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga
perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalan memotivasi untuk sikap
berperan serta dalam pembangunan
(Nursalam,
2003)
pada
umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan dapat
berkaitan dengan kemampuan menyarap dan menerima informasi kesehatan, demikian
jaga orang tua atau ibu. Semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima
informasi kesehatan. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak begitu
sulit untuk memandikan bayinya sendiri. Sebaliknya orang tua yang berpendidikan
rendah akan lebih sulit untuk menerima informasi dan pengetahuan kesehatan,
oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih untuk dapat memahami informasi
dan pengetahun tentang kesehatan.
c. Pengalaman
Pengalaman
adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang menambah pengetahuan orang
tersebut tentang suatu hal
Begitu
pula ibu nifas yang dulu sudah pernah melahirkan akan lebih mudah untuk merawat
dan memandikan bayinya. Berbeda dengan ibu nifas yang pertama kali melahirkan
mereka akan canggung untuk merawat bayinya.
(Soekanto,
2009, 7).
2.
Faktor
Pendorong
a.
Dukungan suami atau keluarga
Peran
atau dukungan suami dan keluarga merupakan hal terpenting dalam proses
memandikan bayi yang benar. Kondisi ibu nifas yang masih lemah apalagi ditambah
dengan adanya luka jahitan perineum yang menyebabkan ibu merasa malas dan tidak
mau untuk memandikan bayinya sendiri. Kondisi saat inilah dukungan suami dan keluarga dibutuhkan untuk menambah kepercayaan
diri ibu agar mau dan berani memandikan bayinya sendiri
(Setiadi, 2008. 35).
H. VIDEO
DAFTAR
PUSTAKA
Parker catharinr. 2008. Konsultasi kebidanan. Jakarta: erlangga
Farrer hellen. 2001. Perawatan maternitas edisi 2.
Jakarta: EGC
Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum
keperawatan anak. Jakarta: EGC
Hamilton persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan
maternitas edisi 6. Jakarta: buku kedokteran EGC
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby
sitter. Jakarta: buku kita
Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan
balita. Jakarta : buku kedokteran EGC
0 komentar:
Post a Comment