ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
“CEDERA
KEPALA”
di
RUANG IRNA. B. LT. I . KANAN
RSUPN. CIPTO MANGUNKUSUMO
TANGGAL 19-22 NOVEMBER 1996
Oleh :
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
1996
ASKEP LAINYA KLIK DISINI
'
TRANFUSI
Perlengkapan
·
Blood filter set
·
Cairan NaCL 0,9 % (NS)
·
Sarung tangan
·
Infus set
·
“tape”
·
filter leocosit-depliting k/p
·
presure bag k/p
·
blood warnes k/p
·
TAHAP
|
RASIONALISASI
|
1.
Pengkajian
2.
Kaji integritas kulit dan keadaan vena
3.
Tujukkan pada pihak yang bersangkutan/RS tentang
pengelolaan darah
4.
Cek ukuran yamg digunakan pasien , biasanya nedle No
18 dan 19 angiokateter
Kaji
riwayat tranfusi klien
5.
Kaji indikasi pemberian tranfusi (contoh Ht menurun)
6.
Monitor tanda-tanda vital klien, catat sebelum
pemberian tranfusi
7.
Kaji/lihat jenis tranfusi yang dianjurkan oleh dokter
|
Peradangan atau tanda-tanda infeksi merupakan
kontraindikasi pada pemberian tranfusi farah
RS pihak yang bersangkutan mengelola prosedur dan kemanan
pelaksanaan pemberian darah
Kateter yang lebih besar dapat dilewati oleh molekul darah
dan komponen yang lebih besar melalui vena dan mencegah hemolisis
Untuk mengobservasi reaksi tranfusi apabila terjadi reaksi
pd pasien dapat diantiapasi dengan pemberian antihistamin/anti peretik
untuk mencegah resiko lebih lanjut
Dengan mengetahui alasan/indikasi pemberian tranfsi makan
dapat dilakukan evalusai secara sepesifik
Monitor tanda vital merupakan tanda terjadinya reaksi
tranfusi
Pemberian tranfusi dilakukan sesuasi mandat dokter. Cek
kembali untuk mencegah komplikasi
|
Diagnosa keperawatan
1.
Penurunan kardiak output
2.
Difisit volume cairan
3.
Volume cairan yang berlebihan
Planning
1.
Keadaan cairan pasien seimbang
·
Aktifitas pasien toleran
·
Kardiak output meningkat
·
Klien tidak mengalami tranfusi
·
Tetesan harus dipertahankan sesuai program
2.
Keriteria hasil
·
Klien terbebas dari tanda dan gejala reaksi
alergi tranfusi
·
Hb & Ht dalam keadaan normal
·
Tanda dan gejala peradangan/pleblitis tidak ada
·
3.
Berikan formulir dan tanda persetujuan klien
4.
Pesan darah ke bang darah yang akan dianat beberapa
waktu kemudian dalam waktu tidak lebih dari 30 menit
5.
Jelaskan tentang prosedur dan tujuan pemberian pada pasien
6.
Anjurkan kepada pasien untuk memberi tahu perawat bila
mengalami nafas pendek, menggigil, sakit kepala, nyeri dan tanda-tanda bintik kemerahan pada kulit
7.
Bersama perawat yang lain kaji :
·
Nama dan indentitas klien dan cocokkan pada pak darah, bank darah
·
Golongan darah dan Rh
·
Lakukan Cross
darah
·
Jenis resus dan golongan darah pendonor
·
Nomor unit RS
·
Tanggal dan waktu pemberian darah
·
Jenis tranfusi cek kembali instruksi dokter
·
Jika terjadi pembekuan darah kembalikan ke bank
darah
8.
Catat hasil pengontrolan
IMPLEMENTASI
|
RASIONALISASI
|
|
1.
Periksa tanda-tanda vital 30 menit sebelum pemberian
tranfusi, lakukan peningkatan suhu ke dokter
|
Sebelum melakukan trenfusi kepada klien, amati temperatur,
nadi, tekanan darah, pernafasan , cek reaksi dengan mencatat perubahan tanda
vital
|
|
2.
Buang urine klien dan kosongkan urine bag
|
Jika terjadi reksi tranfusi ambil contoh urine yang
dibutuhkan dari urine setelah dilakkan trenfusi darah
|
|
3.
Cuci tangan dan gunakan hand schon yang disposibel
|
Mengurangi tertularnya virus HIV, Hepatitis, Bakteri darah
|
|
4.
Pemberian tranfusi darah
·
Untuk pemberian pada slang (bercabang) ketiga klem plane dipasang
pada posisi off
·
Untuk pemberian pada satu slang klem dipasang
pada posisi off
|
Mempersiapkan pemberian darah dalam slang pemindahan klem
pada posisi off untuk mencegah tumpahnya darah dan mencegah kerusaan darah
tersebut
|
|
5.
Untuk slang yang bercabang
·
masukkan kedalam kantong 0,9 % normal salin
·
Untmakan slang dengan pemberian 0,9 % normal
salin
|
Menggnakan slang yang
memungkinkan perawat dengan cepat memasukkan 0,9 % normal salin
kedalam darah. Cairan Dextrose tidak pernah digunakan karena dapat
menyebabkan pembekuan darah. Dalam pemberian Normal salin perawat menggunakan
vena yang tetap atau paten. Pada pelaksanaan slang bercabang seharusnya dapat
diantisipasi pada berbagai tranfusi dengan mengikuti petunjuk dan menlihat
banyaknya unit yang dapat diberikan sebelum slang dirubah
|
|
*
Buka klem pada slang bercaang dengan
menghubungkan kantong normal salin dan lepaskan klem yang tidak digunakan
didalam slang sampai kantong berisi normal salin
|
Berikan cairan mengalir dari kantong normal salin ke kantong yang
kosong
|
|
*
Tutup klem pada slang yang tidak digunkan
|
Mencegah aliran infus yang cepat
|
|
*
Putar sisi dari tetmapat drip, biarkan
sarngan sebagai bagian penutup
|
Mencegah masuknya gelembung udara
|
|
*
Bua bagian yang rendah dari role klem dan isi
slang dengan normal salin
|
Mengeluarkan semua udara dari
slang
|
|
*
Tutup bagian yang lebihrendah dari role klem
|
|
|
6.
Untuk pelaksanaan satu slang
*
Memngisi slang dengan darah
|
Mempersiapkan pelaksanaan
penyaringan dan slang berisi darah
|
|
*
Putar klep infus sampai saringan terisi dengan darah
|
Melakukan dengan cepat dengan
menghubungkan mulai dari persiapan slang infus ke slang kateter intra vena
|
|
*
Bila menggunakan satu slang pemberian darah
slang lain yang berisi cairan NaCL 0,9 % dihubungkan dengan slang darah
tersebut dan gunakan plester sebagai pengaman sambungan
*
Sambungkan slang tranfusi ke slang kateter
untuk menjaga keseterilan dan buka bagian yang terrendah dari klem
|
Tranfusi darah tidak dapat
menggunakan infus set biasa, untuk mengurangi kerusakan darah
dengan melalui dua cara
dengan jarum
Slang untuk IV yang dapat
menyebabkan trauma pada sel, masukkan darah melalui vena
|
|
7.
Perhatikan klem selama 15 - 30 menit pertama setelah
dipasang transusi pastikan jumlah tetesan 2 - 5 ml/menit
|
Banyak reaksi yang bisa terjadi dalam 15-30 menit pertama pada
klien dengan trenfusi, pemasukan sedikit pada permulaan menurunkan volume
darah klien, akan memperkecil bahaya reaksi
|
|
8.
Monitor tanda vital setiap 5 menit pada 15 menit pertama, selanjutnya setiap
15 menit setiap jam berikutnya dalam satu jam sampai semuah darah dimasukkan
dan satu jam setelah trenfusi darah
|
Kewaspadaan terhadap perubahan tanda-tanda vital yang
ditandai reaksi sedini mungkin
|
|
9.
Pasang infus sesusi instruksi dokter. Darah pack sel
biasanya menyebar keseluruh tubuh setelah 1,5 -2 jam dan mengalir secara
keseluruhan keseluruh tubuh setelah 2-3 jam
|
Kondisi klien akan teratur bila tetesan darah 10
tetes/menit
|
|
10. Lakukan
spul slang infus dengan NaCL
|
Sisa pemasukan darah lewat IV dan adanya NaCL dapat
mencegah hemolisis
|
|
11. Pastikan
semua tindakan berlangsung dengan baik. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
|
Untuk mengurang transmisi mikroorganisme
|
|
|
|
|
EVALUASI
|
|
|
1.
Observasi reaksi : kedinginan, kemerahan, gatal,
dispnoe, kram dan bengkak
|
Tanda-tanda dini reaksi infus
|
|
2.
Observasi klien dan kaji hasil laboratorium untuk
dapat mencatat hasil pemberian komponen darah
|
Untuk mengkaji ada tidaknya perubahan fisiologis
|
|
3.
Monitor tempat pemasangan infus dan kaji keadaan
fisiologis setiap pengukuran tanda vital
|
Mendeteksi adanya infeltrasi atau plebitis
|
|
4.
Hasil yang tidak diharapkan bisa terjadi seperti.
·
klien menunjukkan tanda kedinginan, panas,
urtuikaria, dispnue, sakitkepala, nyeri dada
|
Terjadi bila darah donor tidak sesuai dengan resipien
|
|
·
Gejala anafilaktik shock: hipertensi
takikardi, kemerahan, kesdran menurun kardiak ares
|
Walaupun jarang terjadi tapi biasanya karena kesalahan
pada bank darah atau salah pemberian/tertukar
|
|
·
Tanda overload cairan : Dispnoe, takikardi,
takipnoe, cracless
|
Banyaknya seldarah merah menarik cairan ke dalam vaskuler
karena penambahan tekanan osmotik
|
|
·
Infiltarsi dan flebitis terjadi pada vena
|
Terjadi pada lokasi infus
|
|
Pencatatan dan
Pelaporan
Mencatat tipe
dan jumlah pemberian darah serta respon klien terhadap trenfusi darah biasanya
pencatatan tranfusi dibuat terpisah
Folow up
1.
Reaksi tranfusi
·
Stop darah segera dan ikuti anjuran
·
Pelihara keadaan infus dengan NaCL
·
Kembalikan darah ke bank darah
2.
Anaphilatic Shock
·
Ketidak lancaran tranfusi
·
panggil petugas imergensi
·
bila perlu CPR
·
pelihara keadaan IV
3.
Overload cairan
·
Lambatkan atau stop cairan
·
Turunkan kepala klien
·
Berikan deuritik, morfin, O2 sesuai anjuran
4.
Infiltrasi atau infeksi pada lokasi infus
·
Pasang infus kembali pada tempat lain
·
Mengadakan penilain untuk menurunkan infiltrasi
atau inflamasi
5.
Secara perlahan atau menggoyang bagian bagian infus dapat mencegah timbulnya
kepadatan cairan. Pemberian NaCL secara bersamaan dengan infus darah dapat
mencairkan darah yang terlalu kental
No comments:
Post a Comment
terima kasih sudah berkomentar di blog saya.....!!!!!