Saturday, 1 June 2019

asuhan keperawatan cidera kepala




ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
“CEDERA KEPALA”

di

RUANG IRNA. B. LT. I . KANAN
RSUPN. CIPTO MANGUNKUSUMO
TANGGAL 19-22 NOVEMBER 1996






Oleh :









FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
1996





 Image result for cidera kepala


ASKEP LAINYA KLIK DISINI
'
TRANFUSI

Perlengkapan
·         Blood filter set
·         Cairan NaCL 0,9 % (NS)
·         Sarung tangan
·         Infus set
·         “tape”
·         filter leocosit-depliting k/p
·         presure bag k/p
·         blood warnes k/p
·          

TAHAP
RASIONALISASI
1.      Pengkajian
2.      Kaji integritas kulit dan keadaan vena



3.      Tujukkan pada pihak yang bersangkutan/RS tentang pengelolaan darah


4.      Cek ukuran yamg digunakan pasien , biasanya nedle No 18 dan 19 angiokateter

Kaji riwayat tranfusi klien




5.      Kaji indikasi pemberian tranfusi (contoh Ht  menurun)


6.      Monitor tanda-tanda vital klien, catat sebelum pemberian tranfusi

7.      Kaji/lihat jenis tranfusi yang dianjurkan oleh dokter

Peradangan atau tanda-tanda infeksi merupakan kontraindikasi pada pemberian tranfusi farah

RS pihak yang bersangkutan mengelola prosedur dan kemanan pelaksanaan  pemberian darah


Kateter yang lebih besar dapat dilewati oleh molekul darah dan komponen yang lebih besar melalui vena dan mencegah hemolisis

Untuk mengobservasi reaksi tranfusi apabila terjadi reaksi pd pasien dapat diantiapasi dengan pemberian antihistamin/anti peretik
untuk mencegah resiko lebih lanjut

Dengan mengetahui alasan/indikasi pemberian tranfsi makan dapat dilakukan evalusai secara sepesifik

Monitor tanda vital merupakan tanda terjadinya reaksi tranfusi

Pemberian tranfusi dilakukan sesuasi mandat dokter. Cek kembali untuk mencegah komplikasi
Diagnosa keperawatan

1.      Penurunan kardiak output
2.      Difisit volume cairan
3.      Volume cairan yang berlebihan


Planning

1.      Keadaan cairan pasien seimbang
·         Aktifitas pasien toleran
·         Kardiak output meningkat
·         Klien tidak mengalami tranfusi
·         Tetesan harus dipertahankan sesuai program

2.      Keriteria hasil
·         Klien terbebas dari tanda dan gejala reaksi alergi tranfusi
·         Hb & Ht dalam keadaan normal
·         Tanda dan gejala peradangan/pleblitis tidak ada
·          
3.      Berikan formulir dan tanda persetujuan klien
4.      Pesan darah ke bang darah yang akan dianat beberapa waktu kemudian dalam waktu tidak lebih dari 30 menit

5.      Jelaskan tentang prosedur dan tujuan pemberian  pada pasien

6.      Anjurkan kepada pasien untuk memberi tahu perawat bila mengalami nafas pendek, menggigil, sakit kepala, nyeri  dan tanda-tanda bintik kemerahan pada kulit

7.      Bersama perawat yang lain kaji :
·         Nama dan indentitas klien  dan cocokkan pada pak darah, bank darah
·         Golongan darah dan Rh
·         Lakukan Cross  darah
·         Jenis resus dan golongan darah pendonor 
·         Nomor unit RS
·         Tanggal dan waktu pemberian darah
·         Jenis tranfusi cek kembali instruksi dokter
·         Jika terjadi pembekuan darah kembalikan ke bank darah

8.      Catat hasil pengontrolan


IMPLEMENTASI
RASIONALISASI
1.      Periksa tanda-tanda vital 30 menit sebelum pemberian tranfusi, lakukan peningkatan suhu ke dokter

Sebelum melakukan trenfusi kepada klien, amati temperatur, nadi, tekanan darah, pernafasan , cek reaksi dengan mencatat perubahan tanda vital

2.      Buang urine klien dan kosongkan urine bag
Jika terjadi reksi tranfusi ambil contoh urine yang dibutuhkan dari urine setelah dilakkan trenfusi darah
3.      Cuci tangan dan gunakan  hand schon yang disposibel
Mengurangi tertularnya virus HIV, Hepatitis, Bakteri darah
4.      Pemberian tranfusi darah
·         Untuk pemberian pada slang      (bercabang) ketiga klem plane dipasang pada  posisi off
·         Untuk pemberian pada satu slang klem dipasang pada posisi off

Mempersiapkan pemberian darah dalam slang pemindahan klem pada posisi off untuk mencegah tumpahnya darah dan mencegah kerusaan darah tersebut


5.      Untuk slang yang bercabang
·         masukkan kedalam kantong 0,9 % normal salin
·         Untmakan slang dengan pemberian 0,9 % normal salin
Menggnakan slang yang  memungkinkan perawat dengan cepat memasukkan 0,9 % normal salin kedalam darah. Cairan Dextrose tidak pernah digunakan karena dapat menyebabkan pembekuan darah. Dalam pemberian Normal salin perawat menggunakan vena yang tetap atau paten. Pada pelaksanaan slang bercabang seharusnya dapat diantisipasi pada berbagai tranfusi dengan mengikuti petunjuk dan menlihat banyaknya unit yang dapat diberikan sebelum slang dirubah
*        Buka klem pada slang bercaang dengan menghubungkan kantong normal salin dan lepaskan klem yang tidak digunakan didalam slang sampai kantong berisi normal salin
Berikan cairan mengalir  dari kantong normal salin ke kantong yang kosong

*        Tutup klem pada slang yang tidak digunkan
Mencegah aliran infus yang cepat

*        Putar sisi dari tetmapat drip, biarkan sarngan  sebagai bagian penutup
Mencegah masuknya gelembung udara
*        Bua bagian yang rendah dari role klem dan isi slang dengan normal salin
Mengeluarkan semua udara dari slang
*        Tutup bagian yang lebihrendah dari role klem

6.      Untuk pelaksanaan satu slang
*        Memngisi slang dengan darah 
Mempersiapkan pelaksanaan penyaringan dan slang berisi darah
*        Putar klep infus sampai saringan  terisi dengan darah
Melakukan dengan cepat dengan menghubungkan mulai dari persiapan slang infus ke slang kateter intra vena
*        Bila menggunakan satu slang pemberian darah slang lain yang berisi cairan NaCL 0,9 % dihubungkan dengan slang darah tersebut dan gunakan plester sebagai pengaman sambungan
*        Sambungkan slang tranfusi ke slang kateter untuk menjaga keseterilan dan buka bagian yang terrendah dari klem
Tranfusi darah tidak dapat menggunakan infus set biasa, untuk mengurangi kerusakan darah
dengan melalui dua cara
dengan jarum
Slang untuk IV yang dapat menyebabkan trauma pada sel, masukkan darah melalui vena
7.      Perhatikan klem selama 15 - 30 menit pertama setelah dipasang transusi pastikan jumlah tetesan 2 - 5 ml/menit
Banyak reaksi yang bisa terjadi dalam 15-30 menit pertama pada klien dengan trenfusi, pemasukan sedikit pada permulaan menurunkan volume darah klien, akan memperkecil bahaya reaksi
8.      Monitor tanda vital setiap 5 menit  pada 15 menit pertama, selanjutnya setiap 15 menit setiap jam berikutnya dalam satu jam sampai semuah darah dimasukkan dan satu jam setelah trenfusi darah
Kewaspadaan terhadap perubahan tanda-tanda vital yang ditandai reaksi sedini mungkin
9.      Pasang infus sesusi instruksi dokter. Darah pack sel biasanya menyebar keseluruh tubuh setelah 1,5 -2 jam dan mengalir secara keseluruhan keseluruh tubuh setelah 2-3 jam
Kondisi klien akan teratur bila tetesan darah 10 tetes/menit
10.  Lakukan spul slang infus dengan NaCL
Sisa pemasukan darah lewat IV dan adanya NaCL dapat mencegah  hemolisis
11.  Pastikan semua tindakan berlangsung dengan baik. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Untuk mengurang transmisi mikroorganisme



EVALUASI


1.      Observasi reaksi : kedinginan, kemerahan, gatal, dispnoe, kram dan bengkak
Tanda-tanda dini reaksi infus
2.      Observasi klien dan kaji hasil laboratorium untuk dapat mencatat hasil pemberian komponen darah
Untuk mengkaji ada tidaknya perubahan fisiologis
3.      Monitor tempat pemasangan infus dan kaji keadaan fisiologis setiap pengukuran tanda vital
Mendeteksi adanya infeltrasi atau plebitis
4.      Hasil yang tidak diharapkan bisa terjadi seperti.
·         klien menunjukkan tanda kedinginan, panas, urtuikaria, dispnue, sakitkepala, nyeri dada
Terjadi bila darah donor tidak sesuai dengan resipien
·         Gejala anafilaktik shock: hipertensi takikardi, kemerahan, kesdran menurun kardiak ares
Walaupun jarang terjadi tapi biasanya karena kesalahan pada bank darah atau salah pemberian/tertukar
·         Tanda overload cairan : Dispnoe, takikardi, takipnoe, cracless
Banyaknya seldarah merah menarik cairan ke dalam vaskuler karena penambahan tekanan osmotik
·         Infiltarsi dan flebitis terjadi pada vena
Terjadi pada lokasi infus




Pencatatan dan Pelaporan

Mencatat tipe dan jumlah pemberian darah serta respon klien terhadap trenfusi darah biasanya pencatatan tranfusi dibuat terpisah

Folow up
1.      Reaksi tranfusi
·         Stop darah segera dan ikuti anjuran
·         Pelihara keadaan infus dengan NaCL
·         Kembalikan darah ke bank darah

2.      Anaphilatic Shock
·         Ketidak lancaran tranfusi
·         panggil petugas imergensi
·         bila perlu CPR
·         pelihara keadaan IV

3.      Overload cairan
·         Lambatkan atau stop cairan
·         Turunkan kepala klien
·         Berikan deuritik, morfin, O2 sesuai anjuran

4.      Infiltrasi atau infeksi pada lokasi infus
·         Pasang infus kembali pada tempat lain
·         Mengadakan penilain untuk menurunkan infiltrasi atau inflamasi

5.      Secara perlahan atau menggoyang bagian  bagian infus dapat mencegah timbulnya kepadatan cairan. Pemberian NaCL secara bersamaan dengan infus darah dapat mencairkan darah yang terlalu kental

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkomentar di blog saya.....!!!!!