Sunday, 8 November 2020

pengkajian pada anak dengan fraktur

 PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN ANAK

 

Nama Mahasiswa :

NIM :

Fakultas Ilmu Keperawatan :

Tempat Praktek : R-BCH RSUPN Cipto Mangunkusumo

Tanggal Praktek : 22 Mei 1999

 

A. Identitas Data

Nama : An. R.

Umur : 10 Tahun

Nama Ayah/Ibu : - / Ny.Marni

Pekerjaan Ayah : -

Pekerjaan Ibu : Buruh

Alamat : Jalan Alpu Buntu Mapar RT.001/RW01 Jakarta Barat

Kultur : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan Ayah/Ibu : - / SD

 

B. Keluhan Utama

Kaki kanan sulit digerakkan setelah diserempet mobil

 

C. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Tidak dikaji (anak berumur 10 tahun)

 

D. Riwayat Masa Lampau

1. Penyakit waktu kecil

Anak tidak pernah sakit berat, hanya batuk dan pilek biasa. Anak pernah patah pada kaki kiri akibat terjatuh saat umur 8 tahun tapi sembug setelah dibawa ke dukun urut

2. Pernah dirawat di rumah sakit

Tidak pernah

3. Obat-obatan yang digunakan

Bila sakit ringan (batuk & pilek) biasanya diberikan obat bebas (Tempra, Bodrexin). Bila sakit berat (batuk, pilek, panas yang tidak sembuh-sembuh) baru dibawa ke dokter swasta.

4. Tindakan operasi

Tidak pernah

5. Alergi

Menurut ibu, tidak ada riwayat alergi.

6. Kecelakaan

Anak pernah terjatuh karena mengejar layangan dan bengkak serta patah pada kaki kiri tapi sembuh setelah dibawa ke dukun urut

7. Imunisasi

Lengkap

 

E. Riwayat Keluarga

Keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit gangguan jiwa. Keluarga tidak ada menderita penyakit menular seperti TB Paru.

 

F. Riwayat Sosial

1. Yang mengasuh

Anak sudah mandiri

2. Hubungan dengan anggota keluarga

Anak adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan hubungan anak dengan saudara-saudaranya baik hanya kadang-kadang bertengkar dengan kakaknya yang nomor dua.

3. Hubungan dengan teman sebaya

Klien biasa bermain dengan teman sebayanya, saat sehat anak sangat lincah bermain tetapi semenjak sakit klien tidak bisa bermain dan  untuk sementara berhenti sekolah.

4. Pembawaan secara umum

Klien tampak lincah.

 

G. Kebutuhan Dasar

1. Makanan yang disukai/tidak disukai

Anak kurang suka makan nasi dan lauk pauk, anak lebih senang dengan jajanan.

2. Pola tidur

Anak tidur 8 – 10 jam sehari

3. Mandi

Anak mandi sendiri, gosok gigi sendiri

4. Aktifitas bermain

Sangat aktif bermain

5. Eliminasi

BAB 1 – 2 kali sehari, BAK 6 – 8 kali sehari, sudah tidak pernah ngompol lagi

 

H. Keadaan Kesehatan Saat Ini

1. Diagnosa Medis

CKR & Fraktur Femur Dextra

2. Tindakan operasi

Tidak ada, hanya dipasang gips hemispice

3. Status Nutrisi

Berat badan klien 25 kg (normal berat badan untuk usia 10 tahun : 28 kg). Menurut ibunya anaknya sangat aktif bermain dengan teman-temannya sehingga sering lupa makan. Conjunctiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, nilai Hb. 11 g/Dl (n. 13 – 16), oedema tidak ada. Sekarang klien dapat menghabiskan makanan yang diberikan di rumah sakit dan tambahan jajanan dari luar.

4. Status cairan

Kulit tampak kering, oedema tidak ada, tidak terpasang infus

5. Obat-obatan

Ampicillin 3 x 250 mg, Panadol 3 x 1

6. Aktifitas

Selama dirawat, klien mengalami keterbatasan dalam beraktifitas

7. Tindakan keperawatan

Penyuluhan tentang pemberian nutrisi, pencegahan infeksi dan mobilisasi dini

8. Hasil Laboratorium

Hb 11 g/Dl, Ht. 33, Ery 4,5, Leuko 18.200, Trombo 318.000

9. X-Ray

Rontgen Femur Dextra : Fraktur Drafirs Femur Dextra tertutup

 

I. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum, kesadaran CM tampak sakit sedang

2. Tinggi badan 147 cm

3. Berat badan 25 kg

4. Kulit, kering

5. Tengkuk, kaku kuduk (-)

6. Mata, sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak pucat, mata tampak tidak cekung

7. Telinga, tidak terdapat perlukaan, tidak terdapat cairan, cerumen (+)

8. Hidung, tidak terdapat ingus

9. Mulut, nampak sariawan dan terdapat karies pada gigi

10. Dada, simetris tidak ada kelainan

11. Paru-paru, ronchi(-), wheezing (-)

12. Jantung, BJ I dan BJ II terdengar normal, murmur (-), gallop (-)

13. Perut, tidak distensi

14. Punggung, tidak ada kelainan

15. Genitalia, tidak dikaji

16. Ektremitas, simetris, terdapat gips hemispice dari pinggang ke femur dextra sampai dibawah lutut

17. Kelenjar getah bening, tidak ada pembengkakan

18. Tanda vital, S 36,2 C, N 90 x per menit, R 22kali per menit, T 110/70 mmHg

 

J. Pemeriksaan tingkat perkembangan

1. Kemandirian dan bergaul

Anak cukup mandiri dan banyak mempunyai teman di lingkungan rumahnya

2. Motorik Halus

Menurut ibu, anak pintar membuat mainan.

3. Kognitif dan bahasa

Menurut ibu, anak fasih berbicara dan di sekolah termasuk peringkat sepuluh besar di kelas (Anak baru kelas 1 SD pada umur 9 tahun karena terlambat sekolah)

4. Motorik Kasar

Anak tampak lemah dalam melakukan aktifitas motorik kasar karena keadaan kakinya

 

K. Informasi Lain

Ibu mengatakan tidak tahu cara perawatan anaknya di rumah (rencana pulang dengan gips) sehingga merasa cemas terhadap keadaan anak saat di rumah.

 

L. Ringkasan riwayat keperawatan

Klien masuk di UGD RSCM pada tanggal 2 Mei 1999 karena terserempet mobil saat mengejar layangan. Sebelumnya os sempat pingsan, muntah (-). Klien dibawa ke RS Husada dan dipasang spalk dan kemudian dirujuk ke RSCM. Os sulit menggerakkan kaki kanan dan terasa sakit. Kemudian tanggal 3 Mei 1999 klien dirawat di R-BCH.

 

M. Masalah Keperawatan

1. Keterbatasan aktifitas

2. Resiko infeksi


DIAGNOSA KEPERAWATAN

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

1.

Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan pemasangan gips hemispica pada paha kanan

 

 

Data Subyektif :

Klien mengatakan susah bergerak dan berjalan

 

Data Obyektif :

Klien tampak hati-hati saat bergerak

 

Setelah diberikan tindakan perawatan, klien dapat beraktifitas dengan optimal dengan kriteria :

Dapat berjalan dengan dibantu tongkat

 

Dapat menggerakkan persendian di bawah gips dengan optimal

 

Kaji adanya rasa nyeri saat klien bergerak

 

Kaji pergerakan kaki kanan

 

 

Latih klien untuk menggerakkan persendian di bawah gips

 

 

Latih klien mengoptimalkan ektremitas yang sehat

 

Latih klien berjalan dengan bantuan tongkat

 

 

Beri motivasi pada klien untuk berlatih dengan memakai tongkat

 

Anjurkan keluarga membantu klien beraktifitas

 

Fasilitasi kebutuhan sehari-hari klien

 

Kolaborasi : Rujuk ke fisiotherapist

 

Rasa nyeri dapat membatasi pergerakan klien

 

Untuk mengevaluasi kemampuan gerak kaki kanan

 

Untuk mencegah kontraktur pada kaki kanan

 

 

 

Mengoptimalkan kemampuan klien akan aktifitas

 

Untuk melatih klien mengoptimalkan keadaan sakitnya untuk beraktifitas

 

Motivasi akan meningkatkan keinginan klien untuk melakukan aktifitas

 

Dukungan keluarga akan meningkatkan motivasi klien berlatih

 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari klien

 

Mempercepat kesembuhan klien

2.

Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien / keluarga terhadap perawatan gips

 

Faktor resiko :

Klien sering menggaruk tepi gips karena gatal

Klien sering memasukkan benda-benda ke tepi gips

Selama dirawat klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri pada tepi gips

Anjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips

 

Anjurkan keluarga untuk memberi bedak anti gatal

 

 

Anjurkan klien agar berhati-hati saat BAB/BAK agar tidak mengotori gips

 

Anjurkan klien agar tidak memasukkan benda-benda kecil ke tepi gips

 

Kaji tanda-tanda infeksi pada tepi gips

 

 

Anjurkan keluarga untuk memberikan perawatan kebersihan bagi klien secara adekuat

 

Anjurkan keluarga melaporkan bila ada rasa nyeri pada tepi gips

 

 

Luka garukan akan beresiko untuk menimbulkan luka infeksi

 

Untuk mengurangi rasa gatal sehingga mencegah klien menggaruk tepi gips

 

Meminimalkan resiko infeksi

 

 

 

Untuk mencegah terjadinya reaksi tubuh terhadap allergen

 

Tepi gips adalah area yang tertekan sehingga mudah terserang infeksi

 

Dengan kebersihan terjaga, resiko infeksi dapat diminimalkan

 

 

Menunjukkan adanya infeksi sehingga perlu tindakan segera


IMPLEMENTASI

 

Tgl.

No.Dx.Kep

Implementasi

Evaluasi

22/5/99

1.

Mengkaji nyeri saat klien bergerak

Mengkaji pergerakan kaki kanan

Melatih klien menggerakkan persendian di bawah gips

Memberi motivasi pada klien untuk berlatih dengan memakai tongkat

Menganjurkan klien mengoptimalkan bagian yang sehat

Menganjurkan keluarga membantu klien beraktifitas

 

S :

Klien mengatakan nyeri saat bergerak

Klien mengatakan akan berlatih memakai tongkat

Keluarga mengatakan akan membantu klien beraktifitas

O :

Klien meringis

Klien mapu menggerakkan kaki kanan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan rencana intervensi

 

17/599

2.

Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips

Menganjurkan keluarga memberi bedak anti gatal

Menganjurkan klien agar tidak memasukkan benda kecil ke tepi gips

Mengkaji tanda-tanda infeksi

Menganjurkan keluarga untuk memberi perawatan kebersihan yang cukup pada klien

 

S :

Ibu mengatakan akan membantu anak menjaga kebersihan diri

Ibu mengatakan akan membeli bedak gatal

Klien berjanji tidak akan menggaruk atau memasukkan benda kecil ke tepi gips

O :

Tidak ada tanda-tanda infeksi pada area tepi gips

 

A : Masalah tidak terjadi

P : Lanjutkan rencana intervensi

 


AKTIFITAS HARIAN PRAKTEK M.A. KEPERAWATAN ANAK

 

 

Nama Mahasiswa : Subhan

NIM :010030170 B

Ruangan : BCH RSCM

Tanggal Praktek : 22 Mei 1999

 

Waktu

Kegiatan

 

Keterangan

14.30 WIB

Tiba di ruangan dan melapor pada perawat ruangan tentang pergantian dinas

 

 

14.45 – 15.15 WIB

Melakukan pengkajian pada klien kelolaan : An. R. Klien masuk tanggal 2 Mei 1999 dengan keluhan utama nyeri pada kaki saat digerakkan akibat terserempet mobil saat mengejar layangan. Klien dipasang gips hemispica pada paha kanan pada tanggal 21 Mei 1999. Gips masih belum kering sempurna.

 

Masalah perawatan yang ditemukan :

Keterbatasan aktifitas

Resiko infeksi

 

Diagnosa Perawatan :

Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan pemasangan gips hemispica pada paha kanan

Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga terhadap perawatan gips

 

Diagnosa Medis :

CKR

Fraktur Femur

15.15 – 15.45 WIB

Melakukan penyuluhan kesehatan pada An. M (Laki, 12 tahun) tentang :

Latihan miksi teratur

Personal hygine pada area genitalia

Pemenuhan nutrisi untuk mempercepat proses penyembuhan

 

Diagnosa Medis : Hipospadia pasca koreksi

16.00 – 16.20 WIB

Melakukan penyuluhan kesehatan pada An. S.I (Perempuan, 2 ½ tahun) tentang :

Pencegahan infeksi

Personal hygine

Tumbuh kembang anak toddler

Pemberian makan yang adekuat

 

Diagnosa Medis : Repair Colostomy

16.20 – 16.45 WIB

Melaksanakan intervensi keperawatan pada klien kelolaan An. R. untuk diagnosa perawatan 1

 

Implementasi dan evaluasi ada pada laporan praktek

17.00 – 17.15 WIB

Melakukan penyuluhan kesehatan pada An. N. (Laki, 11 bulan) tentang :

Pencegahan infeksi

Personal hygine

Tumbuh kembang anak

Pemberian nutrisi yang adekuat

 

Diagnosa Medis : Pasca Duhamel

17.20 – 18.10 WIB

Melaksanakan intervensi pada klien kelolaan untuk diagnosa perawatan ke-2

Implementasi dan evaluasi ada pada laporan praktek

18.15 – 18.30 WIB

Melaksanakan pencatatan

 

18.30 – 19.00 WIB

Istirahat Makan

 

19.00 – 19.20 WIB

Melaksanakan evaluasi terhadap penyuluhan pada klien An. M dengan hasil :

Klien dapat menjelaskan tentang latihan miksi

Klien dapat menjelaskan tentang personal hygine yang baik

Klien dapat menjelaskan tentang peranan nutrisi yang adekuat terhadap proses penyembuhan

 

 

19.30 – 19.45 WIB

Melaksanakan evaluasi penyuluhan pada keluarga klien An. S.I dengan hasil :

Ibu dapat menyebutkan cara-cara pencegahan infeksi

Ibu dapat menyebutkan karakteristik tumbuh kembang anak toddler

Ibu mengatakan akan berusaha memberikan  makanan yang adekuat

 

 

19.50 – 20.10 WIB

Melakukan evaluasi pada klien kelolaan

Evaluasi dapat dilihat pada NCP praktek

20.10 – 20.30 WIB

Melakukan pencatatan

 

20.30 WIB

Pulang

 

 

 

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkomentar di blog saya.....!!!!!