MAKALAH
PERIODE - PERIODE PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Epidemiologi
Dosen pengampu: Ns. Sri hartini M.Kep
Kelas/prodi:
3B PSIK
Disusun Oleh kelompok II:
1. Hengki soni aditya
2. Uliz zuhafa
3. Dyah Eviana
4. Khulafaurrosyidah
5. Nailul Himmah
6. Siti maryati
7. Intan Leni melani
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas menyusun makalah ini yang bertujuan untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah Epidemiologi yang berjudul “Periode – periode Perkembangan Kesmas”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Kendatipun begitu penulis telah berusaha sekuat tenaga untuk mengolah data, menganalisa data yang akhirnya tersusunlah makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis mengalami sedikit hambatan yakni kurangnya buku referensi yang mendukung. Namun atas pertolongan Allah SWT serta dorongan dan dukungan sahabat-sahabat hambatan tersebut tidak begitu berarti bagi penulis.
Penulis tidak bekerja sendiri dalam menyusun makalah ini, oleh sebab itu perkenankankah penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.Muchtadi,M.Sc., selaku Ketua Stikes Cendekia Utama Kudus
2. Ibu Ns.Biyanti Dwi W,S,Kep., selaku ketua Prodi PSIK
3. Ibu Sri Hartini M.kep selaku dosen pengampu mata kuliah epidemiologi
Penulis menyadari bahwa dalam menyusunan makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar memberi pengarahan menuju perbaikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca, paling tidak sebagai studi pembanding dengan makalah lain.
Kudus, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN/JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
3.1 definisi
BAB III KAJIAN PUSTAKA
3.1 periode perkembangan kesehatan masyarakat
3.2 Ruang lingkup kesehatan Masyarakat
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keperawatan merupakan gabungan ilmu kesehatan masyarakat dan social dengan mendukung serta aktif masyarakat sehingga memberi keterkaitan. Lingkungan merupakan factor yang paling dominan memperngaruhi kesehatan masyarakat, karena dilingkunganlah manusia mengadakan proses kehidupannya. Dimana kondisi tersebut sangat mempengaruhi kehidupannya.
Dengan demikian kesehatan sangatlah ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan khususnya keperawatan kesehatan masyarakat.
Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memperthankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah panjang perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu pengetahuan saja, melainkan sesudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Oleh sebab itu kami akan menguraikan perkembangan kesehatan masyarakat pada periode tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi Kesehatan Masyarakat
2. Periode perkembangan Kesehatan Masyarakat
3. Ruang lingkup kesehatan masyarakat
1.3 Tujuan Penulisan
Umum:
Agar mahasiswa mengetahui tentang periode - periode perkembangan kesehatan masyarakat
Khusus:
1. Supaya mahasiswa mengetahui definisi kesehatan dari para ahli keperawatan
2. Agar mahasiswa mengetahui kapan periode perkembangan kesehatan meuncul dan berkembang
3. Supaya mahasiswa memahami ruang lingkup kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.
Banyak sekali definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli keperawatan diantaranya:
WORLD HEALTH ORAGANIZATION (WHO, 1945)
kesehatan masyarakat adalah ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial guna meningkatkan kesehatan, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, dan pencegahan penyakit .
AMERICAN NURSE ASSOSIATION (1973)
kesehatan masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang keperawatan, dimana teknik perawat, keterampilan serta hubungan anggota profesi kesehatan lain untuk memelihara kesehatan.
RAPAT KERJA KEPERAWATAN KESEHATAN MSYARAKAT (1990)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan panduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu.
Dari berbagai definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan masyarakat adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu social yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan diberikan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit melalui ipaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dengan melibatkan peran serta masyarakat bersama team kesehatan lain untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat (Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat 1998).
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Adapun Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat Antara lain:
1. Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat Di Luar Negeri
Perkembangan Kesehatan Masyarakat tidak terlepas dari sejarah Kesehatan Masyarakat (Public Health), yaitu tidak terlepas dari dua tokoh mitologi Yunani Asclepius atau Aesculapius dan Higea. Aesculapius adalah seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai telah melakukanpengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik (pengobatan penyakit). Sedangkan Higea adalah asistennya yang cantik dan melakukan pencegahan penyakit dan mengajarkan kepada masyarakat untuk hidup bersih, melaksanakan hidup seimbang, kebersihan diri menghindari dari makanan dan minuman yang kotor dan beracun, makan makanan yang bergizi dan cukup istirahat.
Pada akhirnya kedua orang ini akhirnya menjadi suami istri. Mengabungkan dua aliran kesehatan yang berbeda tapi tidak saling bertentangan, saling behubungan satu sama lain.
a. Abad Pertama sampai Abad Ketujuh.
Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai tempat terjadi endemik atau wabah penyakit. Bahkan begitu banyaknya penyakit menular dan, oleh karena itu kesehatan masyarakat makin dirasakan pentingnya. Penyakit kolera menjalar dari Inggriske Afrika, kemudian ke Asia (khususnya Asia Barat dan Asia Timur) dan akhirnya sampai ke Asia Selatan. Pada Abad ke 7 India menjadi pusat endemik kolera. Selain kolera penyakit lepra menyebar dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui. Upaya-upaya yang dilakukan adalah perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitasi, pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.
b. Abad ke-13 sampai abad ke-17.
Pada masa ini kejadian endemik yang paling dasyat terjadi di China dan India, diperkirkan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di India, Mesir dan Gaza 13.000 orang meninggal setiap harinya, atau selamah wabah tersebut jumlah kematian mencapai 60 juta orang. Pertistiwa tersebut dikenal dengan ’The Black Death’. Pada abad tersebut Kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603 terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Tahun1965 meningkat menjadi 1 diantara 5 orang. Tahun 1759 tercatat penyakit-penyakit lain yang mewabah diantaranya Dipteri, Tifus, dan Disentri.
2. Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat Di Indonesia
Masa pra kemerdekaan. Pada tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan praktik persalinan pada para dukun bayi, upaya ini dilakukan dalam rangka penurunan angka kematian bayi tertinggi waktu itu.
Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter Jawa di Batavia yaitu STOVIA (School Tot Oplelding van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi. Pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang ke dua di surabaya dengan nama NIAS . Pada tahun 1927 STOVIA berubah menjadi Sekolah Kedokteran Dan Akhirnya Sejak Berdirinya Universitas Indonesia tahun 1947 berubah menjadi fakultas kedokteran universitas Indonesia. Kedua sekolah dokter tersebut mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan tenaga dokter yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Tahun 1888 di Bandung didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran. Pada Tahun 1913 didirikan Sekolah Dokter Belanda yaitu di Surabaya. Penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di Banyumas adalah kondisi sanitasi, lingkungan dan perilaku penduduk yang sangat buruk. Hydric kemudian mengembangankan percontohan kesehatan.
Masa orde lama pada tahun 1951 konsep bandung Plan diperkenalkan oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah, yaitu konsep pelayanan yang menggabungkan antara pelayanan kuratif dan preventif. Tahun 1956 didirikanlah oleh dr. Y. Sulianti di Lemah Abang, yaitu model pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan tenaga. Kemudian didirikan Health Centre (HC) di 8 lokasi, yaitu di Indrapura (Sumut), Bojong Loa (Jabar), Salaman (Jateng), Mojosari (Jatim), Kesiman (Bali), Metro (Lampung), DIY dan Kalimatan Selatan. Pada tanggal 12 November 1962 Presiden Soekarno mencanangkan program pemberantasan malaria dan pada tanggal tersebut menjadi Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Perkembangan Promosi Kesehatan tidak terlepas dari perkembangan sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi juga oleh perkembangan Promosi Kesehatan International, yaitu secara seremonial di Indonesia di mulai program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) pada tahun 1975, dan tingkat Internasional Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Primary Health Care.
a. Masa Orde Baru.
Konsep Bandung Plan terus dikembangkan, tahun 1967 diadakan seminar konsep Puskesmas. Pada tahun 1968 konsep Puskesmas ditetapkan dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional dengan disepakatinya bentuk Puskesmas yaitu Tipe A, B & C. Kegiatan Puskesmas saat itu dikenal dengan istilah ’Basic’. Ada Basic 7, Basic 13 Health Service yaitu : KIA, KB, Gizi Mas., Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS, UHG, UKJ, Lab, Pencatatan dan Pelaporan. Pada tahun 1969, Tipe Puskesmas menjadi A & B. Pada tahun 1977 Indonesia ikut menandatangi kesepakatan Visi : ”Health For All By The Year 2000”, di Alma Ata, negara bekas Federasi Uni Soviet, pengembangan dari konsep ” Primary Health Care”. Tahun 1979 Puskesmas tidak ada pen’Tipe’an, dan dikembangkan piranti manajerial Perencanaan dan penilaian Puskesmas yaitu ’ Micro Planning’ dan Stratifikasi Puskesmas. Pada tahun 1984 dikembangkan Posyandu, yaitu pemngembangan dari pos penimbangan dan karang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu, KIA, KB, Gizi, Penangulangan Diare dan Imunisasi
3. Periode sebelum ilmu pengetahuan
Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalamkehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbahmenimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnyakesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan
4. Periode Ilmu Pengetahuan kesehatan masyarakat (Scientific Period).
Sejarah panjang perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu pengetahuan saja melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuanmodern. Oleh sebab itu, akan sedikit diuraikan perkembangan kesehatan masyarakat sebelum perkembangan ilmu pengetahuan (pre-scientific period) dan sesudah ilmu pengetahuan itu berkembang (scientific period)
Penyakit-penyakit yang muncul bukan saja dilihat sebagai fenomena biologis yang sempit, tetapi merupakan suatu masalah yang komplek. Pada masa ini juga ditemukan berbagai macam vaksin dan bahan disinvektans. Vaksin Cacar oleh Luis Pasteur, Asam Carbolic untuk sterilisasai ruangan operasi ditemukan oleh Joseph Lister, Ether untuk Anestesi oleh Williem Marton, dsb.
Tahun 1832 di Inggris terjadi epidemic Kolera. Parlemen Inggris menugaskan Edmin Chadwich, seorang pakar sosial untuk memimpin penyelidikan penyakit tersebut. Atas laporanya tersebut Parlemen Inggris mengeluarkan UU tentang upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan dan tempat kerja, pabrik, dsb. John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan tenaga kesehatan. Tahun 1883 Sekolah Tinggi Kedokteran didirikan oleh John Hopkins di Baltimore AS, dengan salah satu departemennya adalah Departemen Kesehatan Masyarakat. Tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar di Eropa, Kanada, dsb. Dari segi pelayanan masyarakat, pada tahun 1855 untuk pertamakalinya pemerintah AS membentuk Departemen Kesehatan yang merupakan peningkatan dari Departemen Kesehatahn Kota yang sudah terbentuk sebelumnya. Tahun 1972 dibentuk Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association) (Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni. 2007).
2.2 RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat antara lain:
a. Biostatistik/statistic kesehatan
Data /informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan
Contoh :
Sarana kesehatan, cakupan imunisasi, dll
b. Kesehatan lingkungan
suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Contoh : Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran, Pembuangan Sampah Padat
c. Administrasi kesehatan masyarakat
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. dibedakan menjadi :
1. perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan
2. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff
3. pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian
4. penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau tidak.
d. Gizi msyarakat
Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar.
e. Kesehatan kerja
Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara kesehatan,hubungan antara status kesehatan pekerja dengan kemampuan untuk melakukan tugas yang harus dikerjakan,menurut ILO dan WHO merupakan promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik mental dan social pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya.
Rencana upaya tindakan pengendalian untuk memperbaiki kondisi kerja antara lain terdiri atas:
1. Rancang ulang proses dan prosedur ulang
2. Ganti dengan bahan yang kurang berbahaya
3. Mengurangi intensitas bahaya
4. Melindungi atau menyeleksi pekerja terhadap bahaya
5. Membuat ventilasi untuk membuang atau mengencerkan rancun di udara
6. Menyediakan pakaian pelindung.
Ada beberapa tugas tambahanahli higine kerja, antara lain adalah
1. Mendidik dan melatih pekerja dan manajemen mengenai bahaya di tempat kerja dan mengenai penyelenggaraan prosedur yang tepat untuk mengurangi resiko
2. Memasang label dan kalimat peringatan dalam menangani bahan secara selamat
3. Memebantu perencanaan pembangunan bangunan baru dan revolusi bangunan lama untuk mengurangi resiko pada kerja
4. Memelihara catatan pengukuran data lingkungan secara cermat supaya mudah dicari jika diperlukan.
Mayarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), atau kuratif adalah upaya kesehatan masyarakat. Misalnya Pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan kesehatan masyarakat, pengelolaan sampah dan limbah, pemberantasan sarang nyamuk.
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapatdikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain:
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan
4. Pengawasan obat dan minuman
5. Kesehatan ibu dan anak
(Notoatmojo Soekidjo .16)
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki danmeningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.menurut WHO kesehatan masyarakat adalah ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial guna meningkatkan kesehatan, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, dan pencegahan penyakit .
perawatan kesehatan masyarakat adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu social yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan diberikan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit melalui ipaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dengan melibatkan peran serta masyarakat bersama team kesehatan lain untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat.
Periode perkembangan kesehatan masyarakat di luar negeri tak terlepas dari dua tokoh mitologi yunani asclepius atau aesculapius dan higea. Abad pertama sampai abad ketujuh. Penyakit kolera menjalar dari Inggriske Afrika, kemudian ke Asia (khususnya Asia Barat dan Asia Timur) dan akhirnya sampai ke Asia Selatan. Abad ke-13 sampai abad ke-17, Pertistiwa tersebut dikenal dengan ’The Black Death’. Pada abad tersebut Kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603 terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Periode perkembangan kesehatan masyarakat di indonesia masa pra kemerdekaan. Pada tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan praktik persalinan pada para dukun bayi. Periode ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat (scientific period). Sejarah panjang perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu pengetahuan saja melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuanmodern. Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi Episemiologi, Biostatistik/statistic kesehatan,Kesehatan lingkungan, Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, Administrasi kesehatan masyarakat, Gizi msyarakat, Kesehatan kerja.
1.2 Saran
1. Sebagai mahasiswa kesehatan , kita harus tahu perode – periode perkembangan kesehatan masyarakat muncul.
2. Para tenaga kesehatan khususnya perawat seharusnya dapat memahami tentang kesehatan masyarakat dan bisa mengaplikasikan di lingkungannya.
3. Hendaknya para mahasiswa giat belajar agar bisa menanggulangi permasalahan kesehatanmasyarakat yang sangat banyak saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dr Budi candra. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC
Effendi,Nasrul . 1998. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran EGC
http://langgengdw.wordpress.com
Harrington,J.M. 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC
Notoatmojo Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka cipta
0 komentar:
Post a Comment