Cedera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang merupakan perubahan bentuk di pengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan pada faktor dan penurunan ke cepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Klien dengan Cidera Kepala Sedang akan menunjukkan gejala mual muntah dan kesadaran menurun (somnolen) sehingga muncul masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan serebral. Metode yang digunakan pada pada penyusunan tugas akhir ini adalah metode laporan kasus. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan pada Tn.D dan Sdr.L dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan serebral di ruang Kenanga RSUD dr.Haryoto Lumajang Tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan terhadap dua orang klien cidera otak yang memenuhi kriteria partisipan, dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Intervensi keperawatan pada partisipan yang mengalami ketidakefektifan perfusi jaringan serebral yaitu mengatur posisi pasien dari supinasi bertahap ke 150 ditunjang dengan terapi medikamentosa. Hasil yang didapatkan penulis setelah melakukan intervensi tersebut adanya perbaikan atau kestabilan pada Tekanan Intrakranial pada kedua klien. Terlepas dari hal tersebut pengaturan posisi pada klien dengan gangguan serebral dapat mencegah kenaikan gejala yang ditimbulkan. Dari hasil tersebut diharapkan tindakan pengaturan posisi dan terapi medikametosa dapat dimaksimalkan dan dipantau oleh peneliti selanjutnya agar hasil penelitian memuaskan, serta frekuensi tindakan perlu dipantau sesuai dengan keadaan klien yang dapat berubah-ubah.
Collections

TRANFUSI

 

Perlengkapan

Blood filter set

Cairan NaCL 0,9 % (NS)

Sarung tangan

Infus set

“tape”

filter leocosit-depliting k/p

presure bag k/p

blood warnes k/p

 

 

TAHAP

RASIONALISASI

1. Pengkajian

2. Kaji integritas kulit dan keadaan vena

 

 

 

3. Tujukkan pada pihak yang bersangkutan/RS tentang pengelolaan darah

 

 

4. Cek ukuran yamg digunakan pasien , biasanya nedle No 18 dan 19 angiokateter

 

Kaji riwayat tranfusi klien

 

 

 

 

5. Kaji indikasi pemberian tranfusi (contoh Ht  menurun)

 

 

6. Monitor tanda-tanda vital klien, catat sebelum pemberian tranfusi

 

7. Kaji/lihat jenis tranfusi yang dianjurkan oleh dokter

 

Peradangan atau tanda-tanda infeksi merupakan kontraindikasi pada pemberian tranfusi farah

 

RS pihak yang bersangkutan mengelola prosedur dan kemanan pelaksanaan  pemberian darah

 

 

Kateter yang lebih besar dapat dilewati oleh molekul darah dan komponen yang lebih besar melalui vena dan mencegah hemolisis

 

Untuk mengobservasi reaksi tranfusi apabila terjadi reaksi pd pasien dapat diantiapasi dengan pemberian antihistamin/anti peretik

untuk mencegah resiko lebih lanjut

 

Dengan mengetahui alasan/indikasi pemberian tranfsi makan dapat dilakukan evalusai secara sepesifik

 

Monitor tanda vital merupakan tanda terjadinya reaksi tranfusi

 

Pemberian tranfusi dilakukan sesuasi mandat dokter. Cek kembali untuk mencegah komplikasi

Diagnosa keperawatan

 

1. Penurunan kardiak output

2. Difisit volume cairan

3. Volume cairan yang berlebihan

 

 

Planning

 

1. Keadaan cairan pasien seimbang

Aktifitas pasien toleran

Kardiak output meningkat

Klien tidak mengalami tranfusi

Tetesan harus dipertahankan sesuai program

 

2. Keriteria hasil

Klien terbebas dari tanda dan gejala reaksi alergi tranfusi

Hb & Ht dalam keadaan normal

Tanda dan gejala peradangan/pleblitis tidak ada

 

3. Berikan formulir dan tanda persetujuan klien

4. Pesan darah ke bang darah yang akan dianat beberapa waktu kemudian dalam waktu tidak lebih dari 30 menit

 

5. Jelaskan tentang prosedur dan tujuan pemberian  pada pasien

 

6. Anjurkan kepada pasien untuk memberi tahu perawat bila mengalami nafas pendek, menggigil, sakit kepala, nyeri  dan tanda-tanda bintik kemerahan pada kulit

 

7. Bersama perawat yang lain kaji :

Nama dan indentitas klien  dan cocokkan pada pak darah, bank darah

Golongan darah dan Rh

Lakukan Cross  darah

Jenis resus dan golongan darah pendonor  

Nomor unit RS

Tanggal dan waktu pemberian darah

Jenis tranfusi cek kembali instruksi dokter

Jika terjadi pembekuan darah kembalikan ke bank darah

 

8. Catat hasil pengontrolan

 

 

IMPLEMENTASI

RASIONALISASI

1. Periksa tanda-tanda vital 30 menit sebelum pemberian tranfusi, lakukan peningkatan suhu ke dokter

 

Sebelum melakukan trenfusi kepada klien, amati temperatur, nadi, tekanan darah, pernafasan , cek reaksi dengan mencatat perubahan tanda vital

 

2. Buang urine klien dan kosongkan urine bag

Jika terjadi reksi tranfusi ambil contoh urine yang dibutuhkan dari urine setelah dilakkan trenfusi darah

3. Cuci tangan dan gunakan  hand schon yang disposibel

Mengurangi tertularnya virus HIV, Hepatitis, Bakteri darah

4. Pemberian tranfusi darah

Untuk pemberian pada slang      (bercabang) ketiga klem plane dipasang pada  posisi off

Untuk pemberian pada satu slang klem dipasang pada posisi off

 

Mempersiapkan pemberian darah dalam slang pemindahan klem pada posisi off untuk mencegah tumpahnya darah dan mencegah kerusaan darah tersebut

 

5. Untuk slang yang bercabang

masukkan kedalam kantong 0,9 % normal salin

Untmakan slang dengan pemberian 0,9 % normal salin

Menggnakan slang yang  memungkinkan perawat dengan cepat memasukkan 0,9 % normal salin kedalam darah. Cairan Dextrose tidak pernah digunakan karena dapat menyebabkan pembekuan darah. Dalam pemberian Normal salin perawat menggunakan vena yang tetap atau paten. Pada pelaksanaan slang bercabang seharusnya dapat diantisipasi pada berbagai tranfusi dengan mengikuti petunjuk dan menlihat banyaknya unit yang dapat diberikan sebelum slang dirubah

Buka klem pada slang bercaang dengan menghubungkan kantong normal salin dan lepaskan klem yang tidak digunakan didalam slang sampai kantong berisi normal salin

Berikan cairan mengalir  dari kantong normal salin ke kantong yang kosong

 

Tutup klem pada slang yang tidak digunkan

Mencegah aliran infus yang cepat

 

Putar sisi dari tetmapat drip, biarkan sarngan  sebagai bagian penutup

Mencegah masuknya gelembung udara

Bua bagian yang rendah dari role klem dan isi slang dengan normal salin

Mengeluarkan semua udara dari slang

Tutup bagian yang lebihrendah dari role klem

 

6. Untuk pelaksanaan satu slang

Memngisi slang dengan darah  

Mempersiapkan pelaksanaan penyaringan dan slang berisi darah

Putar klep infus sampai saringan  terisi dengan darah

Melakukan dengan cepat dengan menghubungkan mulai dari persiapan slang infus ke slang kateter intra vena

Bila menggunakan satu slang pemberian darah slang lain yang berisi cairan NaCL 0,9 % dihubungkan dengan slang darah tersebut dan gunakan plester sebagai pengaman sambungan

Sambungkan slang tranfusi ke slang kateter untuk menjaga keseterilan dan buka bagian yang terrendah dari klem

Tranfusi darah tidak dapat menggunakan infus set biasa, untuk mengurangi kerusakan darah

dengan melalui dua cara

dengan jarum

Slang untuk IV yang dapat menyebabkan trauma pada sel, masukkan darah melalui vena

7. Perhatikan klem selama 15 - 30 menit pertama setelah dipasang transusi pastikan jumlah tetesan 2 - 5 ml/menit

Banyak reaksi yang bisa terjadi dalam 15-30 menit pertama pada klien dengan trenfusi, pemasukan sedikit pada permulaan menurunkan volume darah klien, akan memperkecil bahaya reaksi

8. Monitor tanda vital setiap 5 menit  pada 15 menit pertama, selanjutnya setiap 15 menit setiap jam berikutnya dalam satu jam sampai semuah darah dimasukkan dan satu jam setelah trenfusi darah

Kewaspadaan terhadap perubahan tanda-tanda vital yang ditandai reaksi sedini mungkin

9. Pasang infus sesusi instruksi dokter. Darah pack sel biasanya menyebar keseluruh tubuh setelah 1,5 -2 jam dan mengalir secara keseluruhan keseluruh tubuh setelah 2-3 jam

Kondisi klien akan teratur bila tetesan darah 10 tetes/menit

10. Lakukan spul slang infus dengan NaCL

Sisa pemasukan darah lewat IV dan adanya NaCL dapat mencegah  hemolisis

11. Pastikan semua tindakan berlangsung dengan baik. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

Untuk mengurang transmisi mikroorganisme

 

 

 

EVALUASI

 

 

1. Observasi reaksi : kedinginan, kemerahan, gatal, dispnoe, kram dan bengkak

Tanda-tanda dini reaksi infus

2. Observasi klien dan kaji hasil laboratorium untuk dapat mencatat hasil pemberian komponen darah

Untuk mengkaji ada tidaknya perubahan fisiologis

3. Monitor tempat pemasangan infus dan kaji keadaan fisiologis setiap pengukuran tanda vital

Mendeteksi adanya infeltrasi atau plebitis

4. Hasil yang tidak diharapkan bisa terjadi seperti.

klien menunjukkan tanda kedinginan, panas, urtuikaria, dispnue, sakitkepala, nyeri dada

Terjadi bila darah donor tidak sesuai dengan resipien

Gejala anafilaktik shock: hipertensi takikardi, kemerahan, kesdran menurun kardiak ares

Walaupun jarang terjadi tapi biasanya karena kesalahan pada bank darah atau salah pemberian/tertukar

Tanda overload cairan : Dispnoe, takikardi, takipnoe, cracless

Banyaknya seldarah merah menarik cairan ke dalam vaskuler karena penambahan tekanan osmotik

Infiltarsi dan flebitis terjadi pada vena

Terjadi pada lokasi infus

 

Pencatatan dan Pelaporan

 

Mencatat tipe dan jumlah pemberian darah serta respon klien terhadap trenfusi darah biasanya pencatatan tranfusi dibuat terpisah

 

Folow up

1. Reaksi tranfusi

Stop darah segera dan ikuti anjuran

Pelihara keadaan infus dengan NaCL

Kembalikan darah ke bank darah

 

2. Anaphilatic Shock

Ketidak lancaran tranfusi

panggil petugas imergensi

bila perlu CPR

pelihara keadaan IV

 

3. Overload cairan

Lambatkan atau stop cairan

Turunkan kepala klien

Berikan deuritik, morfin, O2 sesuai anjuran

 

4. Infiltrasi atau infeksi pada lokasi infus

Pasang infus kembali pada tempat lain

Mengadakan penilain untuk menurunkan infiltrasi atau inflamasi

 

5. Secara perlahan atau menggoyang bagian  bagian infus dapat mencegah timbulnya kepadatan cairan. Pemberian NaCL secara bersamaan dengan infus darah dapat mencairkan darah yang terlalu kental

0 komentar: